Kulihat di tepi arca yang tengah bersujud
bayanganmu seperti mengerang di sana
Tiupan angin begitu terpaksa menggerakkan pohon-pohon beton
Dikeningmu terpahat sajak-sajak lamaku,
Nampak rambut pirangmu membumbungkan asap yang menghijau
Dari sekian banyak botol kau pilih segelas anggur ketimbang madu
Masih kulihat mercu suar terbaring di pantai
Dan sejumlah kapal-kapal yang tersesat,
tapi kata-katamu masih meneteskan keringat beku
Dan lenguhan panjangmu menggema di ruang pengap
Masih kulihat pula seribu bayangmu menari-nari tanpa lakon
Masih kurasakan getaran gempa bumi setempat ,
namun kau masih menari-nari ditanah yang retak2
Sambil meronta ,dengan gerakan2 yang tidak kumengerti
Ketika seribu bayang mu meninta-i tanah dibumi
mungkin padang sabana menggelepar kearah ku,dan
padang pasir mencari tempat kesunyian yang lain
kurasa kata2mu melebihi kelewang manapun,
dan kukutuk lenyapkan bayang2mu itu ke demensi lain,
yang tiada pula berlaku hukum ruang dan waktu.
03-04-`11
Dengan sedikit perubahan.
Kumpulan Puisi
by Tuti Arawiah
Baca Juga Yang Ini: